Tudingan berafiliasi ke gerakan radikan, disangkal oleh Bukalapak dan ACT yang menyebutkan berita tersebut adalah berita bohong.

Oleh: Suandri Ansah / Yuliawan A

Poskaltim.com, Jakarta – Benarkah platform Bukalapak dan Aksi Cepat Tanggap (ATC) menyalurkan donasi untuk kelompok garis keras semacam ISIS ataupun HTI?

Tulisan tersebut menuding bahwa Bukalapak diduga telah menyalurkan bantuan ke Kota Allepo, di tengah markas ISIS, melalui sayap kanan ACT yang mendukung kelompok radikal.

Ilustrasi berita hoax bukalapak telah menyalurkan bantuan ke Kota Allepo, di tengah markas ISIS. Foto: Istimewa
Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono memastikan kabar tersebut hoaks alias kabar bohong. Lewat pernyataan medianya, dia menyesalkan adanya informasi tidak akurat itu.

“Informasi itu tidak benar dan dapat menyesatkan masyarakat,” katanya, Selasa (23/7).

Bukalapak bekerjasama dengan berbagai lembaga kemanusiaan yang tersertifikasi pemerintah, seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT), BAZNAS, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Rumah Yatim, dan Kitabisa untuk menyalurkan donasi dari pengguna aplikasi.

Intan menegaskan bahwa program donasi yang diselenggarakan entitasnya akan disalurkan untuk kepentingan pendidikan. Salah satunya untuk program Pendidikan Tepian Negeri.

Senada, ACT menyebut tulisan itu tidak akurat, fitnah, dan dapat menyesatkan masyarakat. Vice President ACT, Ibnu Khajar mengatakan bahwa lembaganya adalah lembaga kemanusiaan yang menjunjung transparansi dalam penyaluran donasi.

Donasi didapat dari berbagai mitra, dan tersertifikasi oleh pemerintah. “Kami menyalurkan bantuan ke tempat – tempat yang membutuhkan dukungan kemanusiaan seperti Lombok, Palu, Mentawai, Selat Sunda, Sentani (lokasi bencana di Indonesia), dan berbagai lokasi lainnya,” ujarnya.

Kemudian, donasi dari mitra – mitra disalurkan untuk Pendidikan Tepian Negeri dalam bentuk program pendidikan di Indonesia Timur, khususnya di pulau – pulau terpencil (Tepian Negeri). Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah.

Di antaranya, sarana sekolah (pembangunan ruang kelas, perlengkapan belajar kelas/moubeler), perlengkapan belajar siswa, seragam sekolah hingga beasiswa dan bantuan operasional guru. Bentuk bantuan program bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing wilayah. (YAN/INI Network)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here