Oleh: Yuliawan A
Poskaltim.com, Tarakan — Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia, Kodam VI/Mulawarman di wilayah Kalimantan Utara telah berhasil merebut hati rakyat (winning the heart) sehingga warga menyerahkan senjata api rakitan milik mereka untuk dimuskahkan.
Masyarakat Kabupaten Nunukan dan wilayah perbatasan RI-Malaysia yang umumnya adalah kawasan hutan, secara sukarela menyerahkan 160 pucuk senjata rakitan kepada personel Babinsa dan personel Satgas Pamtas.
Senjata api rakitan hasil komunikasi sosial dialogis serta pendekatan secara persuasif dari Satgas Pamtas Yonif 611/Awl dan Yonif 621/Mtg dan aparat kewilayahan telah berhasil mengumpulkan 160 pucuk senjata rakitan yang terdiri dari 159 pucuk senapan laras panjang rakitan dan satu pucuk pistol rakitan.
Semua jenis senjata rakitan adalah hasil penyerahan selama tahun 2016-2019 di wilayah Provinsi Kalimatan Utara (Kaltara). Dalam pelaksanaan pemusnahan secara simbolis diwakili oleh Wagub Kaltara Udin Hiyangiyo, Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Richard Tampubolon, Danlantamal Tarakan Laksamana Pertama TNI Judijanto, Kabinda Kaltara Brigjen TNI Rudi dan Wakapolda Kaltara Kombes Pol Zainal Arifin Paliwang.
Dalam sambutannya Wagub Kaltara Udin Hianggio menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kodam VI/Mulawarman dalam menciptakan keamanan di wilayah perbaasan RI-Malaysia.
“Hampir sebagian besar penyerahan senjata api rakitan tersebut dilakukan masyarakat secara sadar dengan cara mengantar secara langsung serta menyerahkan senjata api rakitannya kepada para Babinsa yang bertugas di Kodim Perbatasan dan para personel di pos Satgas Pengamanan Perbatasan yang berada di dekat pemukiman mereka,” ucap Udin.
Sementara itu Kasdam VI/Mulawarman dalam wawancara menyampaikan bahwa Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal Subiyanto menyampaikan terima kasih atas kerjasama masyarakat yang dengan komunikasi sosial dialogis secara intensif dengan personel Kodam VI/Mulawarman.
Menurutnya, salah satu tokoh masyarakat yang menyerahkan senjata rakitan yaitu Pemangku Adat Suku Dayak Tidung Nunukan, Ibrahim Latif yang menjadi contoh dan panutan bagi warga lainnya.
Komunikasi antara Babinsa dan Personel Satgas dengan masyarakatnya turut membangun kesadaran masyarakat untuk menyerahkan senjata api penabur yang biasa digunakan untuk berburu di hutan kepada TNI terus meningkat.
Pemangku Adat Dayak Tidung, Ibrahim Latief juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI Angkatan Darat yang dinilainya mampu memberikan pemahaman kepada warga tentang aturan dan bahaya memiliki senjata api rakitan.
“Mewakili masyarakat Nunukan, saya berterima kasih sehingga kami merasa TNI sebagai mitra dalam kehidupan masyarakat. Terimakasih juga kepada Babinsa atas pendekatannya selama ini kepada masyarakat karena tidak henti-hentinya memberikan masukan kepada masyarakat tentang bahayanya menyimpan senjata api penabur ini,” ucapnya.(YAN)