Oleh : Yuliawan A
Poskaltim.com, Samarinda – Polisi terpaksa harus menggunakan meriam air dan puluhan gas air mata untuk membubarkan ribuan mahasiswa yang mengadakan demonstrasi lanjutan di Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Samarinda, Senin (30/9).
Hingga batas waktu yang ditentukan kepolisian untuk unjuk rasa yaitu pukul 18.00 Wita, mahasiswa tetap saja bertahan di depan pagar depan DPRD Kaltim yang telah dipasangi bentangan pagar kawat berduri dan pagar-pagarnya dilumuri memakai pelumas (griss/gemuk) kendaraan.
Hingga pukul 18.30, sejumlah mahasiswa tidak juga membubarkan diri di sekitar pintu depan gedung DPRD Kaltim, walaupun pada pendemo menjauhi pintu masuk dan berhadap-hadapan langsung dengan polisi anti huru hara.
Humas Aksi Aliansi Kaltim Bersatu Yohanes Richardo mengatakan di tengah gemuruh seruan demonstrasi menolak RUU KPK yang telah disahkan DPR dan RKUHP, mahasiswa di Samarinda, Kaltim juga tidak mau ketinggalan menyuarakan aspirasi yang sama dengan teman-teman mahasiswa lainnya di Indonesia.“Oleh karena itu kami dari Aliansi Kaltim Bersatu menuntut satu mendesak presiden untuk secepatnya mengeluarkan Perppu terkait UU KPK, kedua kami menolak segala UU yang melemahkan demokrasi, ketiga kami menolak TNI dan Polri yang menempati jabatan sipil, keempat kami menuntut bebaskan aktivis pro demokrasi, kelima hentikan militerisasi di tanah Papua dan keenam kami menuntut penuntasan pelanggaran HAM untuk diadili termasuk yang sekarang duduk di lingkaran kekuasaan. Ketujuh mahasiswa juga meminta penghentian refesifitas TNI, Polri dan ormas reaksioner terhadap gerakan rakyat dan kedelapan kami meminta untuk menangkap, mengadili, mendenda dan mencabut izin koorporasi pembakar lahan,” ucapnya.
Dari pantauan di Klinik Islamic Center Masjid Baitu Muttaqien Jalan Ulin yang berjarak sekitar 1 kilo meter dari lokasi aksi, hingga pukul 18.45, sudah ada 12 orang mahasiswa yang dibawa berobat karena sesak nafas akibat menghirup gas air mata. Jumlah ini tentu saja lebih banyak karena beberapa korban dibawa ke beberapa rumah sakr dan klinik brbeda seperti ke RS Tentara, RS Dirgahayu, RS Hermina dan Klinik Islamic Center.(YAN)