Oleh: Yuliawan A
Poskaltim.com, Samarinda — Masalah terbesar Kota Samarinda, sama seperti masalah di kota-kota besar di Indonesia yaitu pengaturan pedagang kali lima (PKL). Untuk itu Pemkot Samarinda mengantisipasi keruwetan PKL ini dengan membentuk Gerakan Tertib PKL “Gema Cerita” di Kecamatan Samarinda Kota, pada Sabtu (19/10).
Salah satu tempat terbanyak PKL yang berada di Pelabuhan Tenggarong berupa lapak-lapak sementara PKL yang berdagang buah-buahan. Ini kerap mengganggu pemandangan kota apalagi di seberang jalan adalah Masjid Raya Darussalam Jalan Gajah Mada Samarinda.
Wakil Wali Kota Samarinda, Muhammad Barkati mengatakan kegiatan pembentukan Gema Cerita ini diharapkan dapat mengimplementasikan program-programnya.
“Jadi jangan hanya slogan tulisan saja. Implementasikan. Sebenarnya teman-teman PKL ini sudah sadar dan ngerti akan aturan tentang pembinaan PKL di Kota Samarinda,” ujarnya.
Wawali berharap akan terjalin komunikasi dengan forum yang nantinya menjembatani antara PKL dan Pemerintah Kota Samarinda. Sehingga sama-sama dapat mencari jalan keluar manakala ada permasalahan.
Bagi para pedagang yang tidak taat aturan, Barkati mengatakan Pemkot Samarinda akan menindak tegas. Karena aturan harus diikuti, sehingga yang tidak baik menjadi lebih baik lagi.
“Dimana-mana yang namanya ribut-ribut tidak enak didengarnya. Yang kita harapkan adalah saling koordinasi, mengikuti aturan yang ada. Pemerintah itu tidak mungkin membuat program yang menyengsarakan masyarakatnya seperti PKL ini. Kalau ingin berkomunikasi dialog, saya siap 24 jam untuk masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu , Camat Samarinda Kota Anis Siswantini mengatakan keberadaan PKL di sekitar pelabuhan ini terlihat kurang rapi, sehingga dengan keberadaan para PKL ini, jangan sampai para wisatawan mempunyai kesan bahwa Samarinda itu kumuh.
“Bagaimanapun PKL disini kalau dibilang salah ya salah karena melanggar aturan tadi. Tetapi karena bapak Walikota kita Syaharie Jaang berbaik hati maka tidak ada penggusuran. Tetapi saya harap jangan disalahgunakan. Kita harus bisa ucapan terima kasih supaya wilayah ini tidak terlihat kumuh nyaman, aman dan tentram. Syukur-syukur kedepannya kalau bisa menjadi destinasi wisata baru,” harap Anis. (YAN)