Oleh: Ichieko Ramadhanty
Poskaltim.com, Jakarta – Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti, memprediksi suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tahun 2024 akan menurun drastis. Menurut dia, kondisi itu dipengaruhi oleh kekecewaan publik yang semakin meningkat kepada Jokowi dan juga PDIP.
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 akan semakin kompetitif, khususnya untuk PDIP. Ray berpendapat, tidak menutup kemungkinan beberapa partai pendukung Jokowi di Pilpres 2019 akan berbalik arah menjadi lawan PDIP di 2024.
“Secara natural itu akan terjadi, khususnya dari kelompok terpelajar yang terlihat mulai banyak kecewa dengan berbagai kebijakan dan aturan di bawah rezim Jokowi,” kata dia saat dihubungi Indonesiainside.id di Jakarta, Kamis (7/11).
Menurut Ray, ada perasaan di sebagian kalangan rakyat bahwa proses demokratisasi Indonesia seperti berjalan mundur lagi. Itu bisa dinilai berdasarkan kebijakan dan arah politik Jokowi saat ini.
Ray pun memberikan beberapa contoh atas pendapat tersebut. Sebut saja makin maraknya keterlibatan TNI dan polisi dalam politik; pelemahan KPK; nepotisme politik yang merajalela; pendekatan keamanan yang makin menonjol, dan; lain sebagainya.
Ray menuturkan, faktor-faktor tersebut dapat membuat kaum terpelajar berbalik badan dan enggan memilih capres yang berasal dari PDIP. “Dalam kondisi seperti itu, siapa pun pesaing capres PDIP akan potensial untuk meraih dukungan. Inilah yang kemungkinan dibaca oleh Partai NasDem sekarang,” ujarnya. (YAN/INI Network)