Dibutuhkan sekitar Rp600 miliar untuk penanganan banjir di Kota Balikpapan.

Oleh: Andrie Aprianto

Poskaltim.com, Balikpapan —Banjir yang menghantui Kota Balikpapan dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini, dirasa semakin parah. Bahkan lokasi banjir pun kian hari kian bertambah. Berdasarkan data BPBD Kota Balikpapan, saat ini sedikitnya terdapat 16 titik banjir di Kota Balikpapan.

Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdullah mengatakan, penyebab banjir di Balikpapan adalah pembuangan air atau drainase yang ada saat ini sudah tidak mampu menampung debit air yang banyak. Terlebih beberapa lokasi kini telah berubah fungsinya.

“Banjir ini kan lebih disebabkan saluran air kita yang sudah tidak normal lagi. Banyak yang rusak dan sedimentasi,” ujarnya, Selasa (18/6).

Ketua DPRD Kota Balikpapan Abdullah mengatakan, penyebab banjir di Balikpapan adalah pembuangan air atau drainase yang ada saat ini sudah tidak mampu menampung debit air hujan
Lanjut Abdullah, berbagai macam rencana Pemkot Balikpapan untuk penanganan banjir tersebut belum banyak terealisasi karena alasan faktor keterbatasan anggaran. Abdullah menilai untuk menuntaskan persoalan banjir yang kian menghantui Kota Balikpapan, Pemkot butuh anggaran minimal Rp 600 miliar. Sebab, hampir secara merata saluran pembuangan air di Kota Balikpapan sudah waktunya untuk dibenahi.

“Dengan kondisi seperti saat ini kan, Pemkot membutuhkan anggaran minimal Rp 600 miliar untuk mengatasi banjir. Karena hampir seluruh drainasenya tersumbat karena sedimen, termasuk saluran di Sungai Ampal,” jelasnya.

Jika lambat laun titik-titik banjir tersebut tidak ditangani, maka dipastikan akan terus bertambah. Namun kondisi keuangan dari APBD Kota Balikpapan saat ini sangat tidak memungkinkan untuk digelontorkan anggaran sebesar Rp 600 miliar.

“Kan persoalan yang ada di Balikpapan saat ini tidak hanya persoalan banjir saja, jadi untuk mengganggarkan Rp 600 miliar itu sulit,” jelasnya.

Seperti diketahui, dalam APBD Kota Balikpapan, pemerintah telah mengajukan anggaran banjir sebesar Rp 300 miliar, namun hanya disetujui sebesar Rp 123 miliar. Sehingga Abdullah lebih menyarankan, usulan anggaran penangan banjir tersebut dilakukan secara bertahap sambil menunggu anggaran yang diusulkan dari ABPN bisa cair lagi.

“Ya nanti kita usulkan penganggaran itu secara bertahap lah setiap APBD, kita juga mengusulkan di APBN dan sudah disetujui tapi belum didistribusikan,” jelasnya.(AND/YAN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here