Oleh: Suandri Ansah / Yuliawan a
Poskaltim.com, Jakarta – Pengamat Ekonomi, Ichsanuddin Noorsy menyebutkan jika pemerintah telah gagal membangun kepercayaan politik yang memicu rentetan demonstrasi belakangan ini. Ada kesenjangan relasi antara hasil Pemilu kemarin dengan persepi publik.
“Jadi, yang pertama institusi pemerintahan yang diragukan kewibawaannya, kedua dibantaianya situasi sosial,” ujar Ichsan kepada Indonesiainside.id ditemui di kawasan Jakarta Pusat.
Dalam perspektif ekonomi, Ichsan menjelaskan rentetan demo saat ini juga menunjukkan desakan publik terhadap pemerintah untuk menjawab arah ekonomi Indonesia. Dia menyatakan, kiblat ekonomi Indonesia saat ini lebih condong ke China.
“Yang kita saksikan seolah olah Indonesia sedang berkiblat ke China yang sedang dibangun porosnya Jakarta-Beijing, Jakarta – Washington sudah terkurangi, tidak lagi imbang,” ujarnya.
Ichsan menguraikan, kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua maupun demonstrasi di berbagai kota menyiratkan peringatan bagi pemerintah bahwa poros Beijing itu tak bisa dilanjutkan. Indonesia harus lebih imbang dengan memilih posisi bebas aktif.
“Ada pesan politik yang amat luar biasa, dari pihak pihak internasional siapapun dia, tentang situasi politik ekonomi Indonesia yang itu tidak dibaca dengan baik oleh Presiden Jokowi,” katanya. (YAN/INI Network)