Oleh: Yuliawan A
Poskaltim.com, Samarinda — Sungai Karang Mumus yang merupakan anak salah satu dari puluhan anak sungai Mahakam, terus dilakukan pengerukan dalam upaya penanggulangan banjir di Kota Samarinda.
Gubernur Kaltim, Isran Noor mengatakan, normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) memerlukan campur tangan Pemerintah Pusat untuk membantu pembiayaannya. Pemprov Kaltim, ujar Isran, telah mengajukan permohonan dana tambahan untuk normalisasi.
“Bahkan, pada pada 2020 mendatang, rencananya Pemerintah Pusat akan menggelontorkan dana miliaran rupiah untuk normalisasi sungai yang mulai terjadi pendangkalan ini. Desain dan programnya sudah disetujui Pusat,” ujar Isran, Selasa (5/11).
Diakui Isran jika proses normalisasi SKM memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pembiayaan APBD Kota Samarinda dan Pemprov Kaltim, ujar Isran belum mencukupi, sehingga Pemprov Kaltim mengajukan anggaran ke pusat.
“Lumayan ganal (besar-dalam bahasa Banjar) dananya. Yah sekitar triliunan lah. Ditunggu saja nanti tahun depan, berapa anggarannya,” ucapnya.
Saat ini, kegiatan pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kaltim bekerja sama dengan prajurit TNI Korem 091/Aji Surya Natakesuma, Kodam VI Mulawarman.
Sementara itu, Ketua Tim Persiapan Normalisasi SKM, Fadli Kasim mengatakan bahwa sebenarnya saat ini sedang ada pengerjaan untuk kegiatan lanjutan yang berada di empat titik. Dana yang digunakan sebesar Rp10 miliar yang berasal dari dana APBD Kaltim.
“Empat titik tersebut meliputi kawasan Jalan Perniagaan, Jembatan Baru Jalan Agus Salim, Jembatan Kehewanan dan sekitar Jembatan Sungai Dama dengan panjang normalisasi sejauh 1,7 kilometer. Pengerjaannya hingga Desember 2019,” jelasnya. (YAN)