Oleh: Eko P / Yuliawan A
Poskaltim.com, Jakarta – Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan tidak bisa memaksa tenaga kesehatan untuk bertahan di Wamena, Papua, jika kondisi mereka terancam dan butuh dipulangkan.
Nila mengatakan mengingat kondisi Papua yang masih dalam konflik dan setelah aksi kekerasan atas tenaga medis hingga menyebabkan gugurnya dr Soeko Marsetiyo.
“Tentu kalau dia merasa terancam keselamatannya, kalau mereka trauma dan memerlukan pengobatan, jika dia ingin kembali, kami tidak bisa paksa,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin(30/9).
Meski Menkes tidak menganjurkan mereka pulang di tengah konflik yang terjadi di daerah tersebut. Kemkes mengaku memiliki cadangan tenaga medis sehingga tidak sampai terjadi kekosongan dalam pelayanan bagi masyarakat.
“Jadi begitu satu pergi, lainnya masuk. Jadi yang penting enggak ada kekosongan,” tuturnya.
Sejauh ini, para tenaga medis yang sudah berada di daerah itu, memilih tetap bertahan di Wamena guna memberikan bantuan media bagi para korban kerusuhan.
“Kami sangat berterima kasih karena ternyata mereka tetap tinggal di Wamena. Jadi masih banyak dari mereka yang terdiri dari dokter spesialis maupun dokter umum atau perawat, bidan, mereka masih ‘stay’ di Wamena,” katanya. Selain tenaga medis yang ada di daerah itu, Kemenkes juga mengirimkan tim tenaga medis gabungan yang juga berasal dari TNI dan Polri.
Tenaga medis gabungan tersebut dikerahkan untuk mendukung upaya pemulihan bagi korban berupa pelayanan kesehatan, penyediaan obat-obatan, dan pemulihan trauma. (YAN/INI Network)