Oleh: Nurcholis / Yuliawan A
Poskaltim.com, Alor Setar– Ada-ada saja ulah manusia ingin tenar. Di Malaysia telah beredar Kitab Suci Al Quran bergambar sampul wajah artis. Karena dinilai menodaikesucian kitab suci umat Islam seluruh dunia, maka Divisi Penegakan dan Kontrol Kementerian Dalam Negeri (KDN) Malaysia menyelidiki salinan Al-Quran tersebut.
Kamaldin Mohd Damin, dari Divisi Penegakan Hukum dan Kontrol Islam Malaysia mengatakan Al-Quran terdeteksi di ibu kota pada akhir tahun lalu dan sedang melacak perusahaan yang bertanggung jawab mencetak sampulnya.
“Ini adalah kasus yang terisolasi, tetapi perlu perhatian serius dan pemantauan terus-menerus untuk menjaga kesucian kitab suci Muslim meskipun dipahami bahwa hanya ada satu dan itu adalah ‘hadiah’. Namun, publik harus sadar bahwa ini tidak mungkin.
“KDN juga menyita Al-Quran yang dicetak dalam retorika yang disebut untuk memfasilitasi mereka yang tidak tahu cara membaca bahasa Arab termasuk mualaf, tetapi itu adalah kesalahan karena pembaca akan membacanya dengan pengucapan yang salah,” jelas Kamaldin setelah membuka Seminar Pembiakan Quran dan Rasm Ottoman di Alor Setar, Kedah, Selasa (28/8).
Mengomentari hal ini, Kamaldin mengatakan dia juga mendeteksi bahwa teks-teks Al-Quran dicetak sesuai dengan metode penulisan dengan ‘Rasm Utsmaniyyah’ seperti yang digunakan di Arab Saudi dan dipraktikkan oleh Muslim di Malaysia.
Dia menjelaskan bahwa sebagian besar Al-Quran menggunakan ‘Mushaf Imla’i‘ yang tidak banyak digunakan karena dapat menyebabkan beberapa kebingungan dalam hal membaca.
“Al-Quran jenis ini banyak dicetak di Indonesia dan Thailand dengan desain dan warna yang menarik dan inovatif. Itu dijual online dan beberapa dibawa ke negara itu oleh agen dari negara itu, ”katanya.
Sebagai hasilnya, KDN sekarang bekerja sama dengan Departemen Kepabeanan Kerajaan Malaysia untuk memperketat kontrol dan akan menguasai Al-Quran yang meragukan tanpa persetujuan dari Badan Pengatur dan Perizinan Al-Quran di setiap pintu masuk ke negara tersebut.
“Jika Quran dibawa oleh agen, agen harus kembali ke negara asalnya dengan membawa Quran. Namun, jika tidak ada agen, kami akan merampas Al-Quran itu karena dapat menyebabkan kebingungan dalam hal makna, ”tambahnya.(YAN/INI Network)