Wakil Gubernur Hadi Mulyadi menyentuh sapi unggul jenis brahman cross usai pembukaan expo dan hari Bhakti Peternahan dan Kesehatan Hewan di Samarinda.

Oleh: Yuliawan A

Poskaltim.com, Samarinda – Pemenuhan kebutuhan pangan yang bersumber dari protein hewani, menjadi tantangan tersendri bagi Provinsi Kalimantan Timur yang telah ditunjuk sebagai lokasi pemindahan ibu kota Negara tahun 2024 mendatang.

Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengatakan, saat ibu kota Negara pindah ke Kaltim, maka akan ada penambahan jumlah penduduk sebanyak lebih dari 1,5 juta jiwa.

Padahal Kaltim sendiri belum mampu untuk swasembada beras maupun swasembada daging sapi, dengan penduduk hanya sekitar hampir mencapai 3,5 juta jiwa.

“”Tentu banyak kebutuhan pangan asal ternak yang perlu dipersiapkan oleh Dinas Peternakan Kaltim. Nanti akan ada tambahann 1,5 juta penduduk ke Katim. Berarti jumlah kita sekitar 5 juta orang dan konsumsi pangan akan jauh lebih meningkat dari saat ini ,” ujar Hadi Mulyadi, usai membuka Expo Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan 2019., yang berlangsung pada 10 – 12 Oktober 2019 di halaman Hotel Atlet Stadion Madya Sempaja, Kamis (10/10).

Hadi Mulyadi sangat mengapresiasi dilaksanakannya expo dan aneka kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan.

Kegiatan dengan tema “Melalui Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan Kita Wujudkan Kemandirian dan Kedaulatan Pangan Asal Ternak di Kalimantan Timur” juga menyajikan berbagai kegiatan diantaranya promosi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, kontes ternak, vaksinasi anti rabies gratis, cat fashion show, love bird beauty contest, pemeriksaan gratis sampel pangan asal hewan, hingga seminar pengembangan peternakan.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dadang Sudarya mengatakan dengan kegiatan ini diharapkan akan memunculkan motivasi dikalangan peternak untuk bersama-sama dunia usaha, meningkatkan sector peternakan yang lebih berdaya saing.

“Untuk mewujudkan peternakan yang tangguh dan mampu bersaing, maka salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan meningkatkan dan mengembangkan intensifikasi dan ekstensifikasi usaha peternakan,” tuturnya.

Menurut Dadang, dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya telah mengembangkan peternakan sapi dengan integrasi dengan sektor perkebunan kelapa sawit dengan memanfaatkan daun dan gulma untuk pakan ternak. Selain itu juga telah dilakukan integrasi dengan sektor pertambangan , sebagai lahan penggembalaan hewan ternak.

“Untuk mencapai kedaulatan pangan asal ternak. Kami terus meningkatkan kontribusi petani lokal terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat yang kian hari terus meningkat. Terlebih peningkatan produk pangan asal ternak, khususnya ketersediaan daging sapi di masyarakat,” ujar Dadang.(YAN)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here