Oleh: Muhajir / Yuliawan A
Poskaltim.com, Jakarta – Kompetisi filateli dunia atau World Stamps Championship and Exhibition 2020, dipastikan akan berlangsung di Indoensia setelah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) World Stamp Championship and Exhibition, dengan Fédération Internationale de Philatélie (FIP) di Suntec Convention Centre, Singapura pada Sabtu (3/8) waktu setempat.
Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), Fadli Zon, mengatakan, Indonesia secara resmi menjadi tuan rumah penyelenggaraan kompetisi filateli dunia atau World Stamps Championship and Exhibition 2020.
Fadli mengatakan momen penandatanganan nota kesepahaman itu disaksikan oleh Presiden FIP Bernard Beston, Sekjen DPR RI Indra Iskandar. Selain itu, disaksikan juga presiden asiosiasi filateli dari sejumlah negara, seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, Qatar, dan Peru.
“Ini akan menjadi even Pameran Filateli pertama di Indonesia yang diselenggarakan di Gedung DPR RI. Tidak hanya itu, event ini juga akan bertepatan dengan momentum Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-75, yakni pada 6-11 Agustus 2020,” kata Fadli melalui keterangan tertulis, Ahad (4/8).
Fadli mengatakan, pemeran dan kompetisi filateli 2020 akan menjadi pameran terbesar di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan ada 3000 frame akan dikompetisikan yang berasal dari lebih 60 negara. “Itu semua adalah koleksi filatelis terbaik dunia,” kata Fadli.
Wakil Ketua DPR itu mengatakan, terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah World Stamp Championship 2020 menjadi kebanggaan bersama. Ini karena event besar ini akan didukung oleh sejumlah pihak seperti Kominfo, PT Pos Indonesia, DPR RI, dan tentunya Pemda DKI Jakarta, sebagai kota yang menjadi tuan rumah.
Bagi Indonesia, ini akan menjadi kesempatan ketujuh sebagai tuan rumah. Pertama kali pada 1993 di Surabaya, 1995 di Jakarta, 1996 di Bandung, 2008 dan 2012 di Jakarta, serta tahun 2017 di Bandung.
Dia mengungkapkan, PFI melihat pameran internasional ini juga akan berdapak positif pada literasi literatur masyarakat. Pasalnya saat ini masih sedikit yang memahami, bahwa filateli bukan sekedar alat komunikasi biasa.
“Padahal, filateli memiliki hubungan yang sangat dekat dengan perjuangan kemerdekaan,” ujarnya.
Pada masa kemerdekaan, perangko dan benda-benda filateli lainnya digunakan untuk mempromosikan kemerdekaan Indonesia pada dunia. Pada masa itu, para pelukis Indonesia ikut berjuang mempropagandakan kemerdekaan melalui poster, mural, grafiti, dan lukisan perangko untuk mengobarkan semangat anti-kolonialisme.
“Jadi, di Indonesia perangko merupakan artefak sejarah perjuangan kemerdekaan. Bukan sekedar alat komunikasi. Perangko adalah saksi sejarah kegigihan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan,” ucap Fadli.(YAN/INI Network)