Oleh: Rudi Hasan / Yuliawan A
Poskaltim.com, Jakarta – Konfigurasi parlemen di era Presiden Soeharto dinilai sangat dinamis. Ketua DPD Partai Golkar, Andi Sinulingga berpendapat jika penempatan orang-orang di DPR yang berdasarkan keputusan partai menjadi cara jitu Soeharto saat memimpin Golkar.
“Golkar dari zaman Pak Harto sudah berpikir soal DPR sebagai etalase partai politik. Jadi, orang yang berada di parlemen ini kompeten,” kata Andi di Jakarta, Sabtu (20/7).
Dia menuturkan, saat ini semua pihak sepakat bahwa kualitas kader partai di DPR menurun dibandingkan masa-masa sebelumnya. Salah satu penyebabnya lantaran konfigurasi parlemen yang kurang pas. Banyak kader yang mumpuni malah ditempatkan di kepengurusan partai saja, tidak di Senayan.
“Kita harus belajar dari sistem pemilu di zaman orde baru di mana orang yang kompeten, ahli di bidangnya, dia bisa jadi etalase di DPR,” sebut Andi.
Dia menilai partai-partai saat ini tak bisa mendorong kader terbaik masuk parlemen, lantaran anggota dewan langsung dipilih oleh masyarakat lewat sistem proporsional terbuka. Sementara, belum tentu sosok anggota legislatif yang memiliki suara terbanyak itu memang paling tepat dan pas bagi representasi partai.
Bisa jadi, kata Andi, kapasitas anggota dewan yang dipilih langsung itu masih di bawah rata-rata. Tidak seperti di zaman Soeharto yang menggunakan sistem tertutup, dan hanya partai yang berhak menentukan orang yang pantas duduk di parlemen untuk mewakili rakyat.
“Kalau sekarang kan aneh, politisi takut diwawancarai wartawan,” ujarnya tersenyum.(YAN/INI Network)