Oleh : Yuliawan A
Poskaltim.com, Samarinda – Sejak diresmikan penggunaannya, call center 112 yang berada di bawah koordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, telah mendapatkan 10.265 panggilan masuk. Ini berarti setiap hari rata-rata petugas jaga menerima sekitar 733 panggilan.
Untuk itu, Wakil Walikota Samarinda Muhammad Barkati mengimbau kepada seluruh petugas di Command Center (CC) Room panggilan darurat 112 agar lebih peka dan tanggap dalam merespon segala macam bentuk laporan yang disampaikan oleh masyarakat.
“Saya dapat laporan sejak dua pekan beroperasi, petugas yang piket selama 24 jam di Command Center hanya dari Dinas Kominfo, Satpol PP dan Damkar. Padahal panggilannya sangat tinggi,” ujar Barkati saat memimpin Rakor Perangkat Daerah Pendukung Operasional Call Center 112, di ruang Command Center, Kamis (31/10).
Padahal, ujar Barkati sesuai kesepakatan awal harusnya OPD yang bertugas juga ada dari Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta Kepolisian. Ia menjelaskan memang saat ini dibutuhkan komitmen bersama untuk menjalankan kebijakan yang telah disepakati, termasuk salah satunya keberadaan Command Center yang dibangun sebagai pusat pelayanan terhadap panggilan darurat.
“Masa kita kalah dengan relawan yang tanpa digaji malah stand by (siaga) 24 jam di Command Center. Harusnya kita malu dan lebih sadar akan hal ini, mengingat Pak Wali Kota (Syaharie Jaang) dalam suatu kesempatan selalu menyosialisasikan ke masyarakat tentang keberadaan panggilan darurat tadi,” tegas Barkati.
Sementara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah menambahkan selama dua pekan berjalan petugas yang piket di Command Center sudah menerima panggilan darurat sebanyak 10.265 kali.
Dia mengakui dari semua panggilan darurat tadi tidak semua bisa terlayani dengan cepat. Karena faktornya adalah petugas dari OPD yang piket di Command Center tidak semua dapat hadir.
“Contoh seperti beberapa waktu lalu ada warga yang menelpon meminta kendaraan ambulan karena kebutuhan mendesak, petugas yang piket disini pun akhirnya kalang kabut mencari info yang bisa menghubungkan ke pihak rumah sakit, karena tidak dapat akhirnya kita dibantu ambulan tim relawan,” ujarnya.
“Oleh itu melalui rakor hari ini, kami berharap setidaknya pola koordinasi sudah bisa ditentukan, sehingga OPD yang terlibat sudah betul-betul siap menjalankan komitmen bersama dalam memberikan pelayanan darurat untuk menyelesaikan kejadian maupun tindakan di lapangan,” ujar Dayat.(YAN)