Oleh: Suandri Ansah / Yuliawan A
Poskaltim.com, Jakarta – Dalam rapat terbatas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung larinya 33 perusahaan asing dari China yang tak singgah ke Indonesia. Dia meminta kejadian ini tak lagi terulang. Indonesia harus bisa menangkap peluang itu.
“Sehingga yang saya ceritakan kemarin 33 perusahaan tidak ada satupun yang ke Indonesia itu saya kira ini menjadi catatan besar bagi kita,” ujarnya saat memimpin rapat terbatas bertopik “Perbaikan Ekosistem Investasi” di Kantor Presiden, Jakarta.
Bank Dunia memaparkan mengapa Indonesia tak menarik bagi investor asing. Bisnis pindah dari Cina tetapi tidak datang ke Indonesia karena tetangga Indonesia lebih ramah.
“Memindahkan pabrik dari China ke Indonesia berisiko. Rumit,” tulis Bank Dunia dalam riset bertajuk Global Economic Risks and Implications for Indonesia yang terbit pada awal bulan ini.
Bank Dunia mencatat, mengurus perizinan investasi di Indonesia akan memakan waktu setidaknya satu tahun, bahkan bisa lebih lama. Sementara prosesnya pasti dan jauh lebih pendek di Vietnam, Thailand. Malaysia, Singapura dan Taiwan.
“Pabrik mesin cuci Korea pindah dari Cina ke Vietnam dan Thailand dalam enam puluh hari setelah AS mengenakan tarif pada tahun 2016, dan ekspor negera tersebut melonjak setelahnya,” papar Bank Dunia.
Antara Juni dan Agustus 2019, sebanyak 33 perusahaan China telah mengumumkan rencana untuk mendirikan atau memperluas produksi di luar negeri: 23 di antaranya akan ke Vietnam dan 10 sisanya akan ke Kamboja, India, Malaysia, Meksiko, Serbia dan Thailand.
Dua tahun lalu, sebanyak 73 perusahaan Jepang memindahkan operasi perusahaan yang terletak di Jepang, China dan Singapura ke Vietnam. Sebanyak 43 ke Thailand, 11 ke Filipina dan hanya 10 ke Indonesia.(YAN/INI Network)