Aksi Ria Ricis saat menyantap gurita hidup yang banyak dikecam oleh penyayang hewan.

Oleh: Anisa Tri K / Yuliawan A

Poskaltim.com, Jakarta – Aksi youtuber Ria Ricis kembali menuai kontroversi. Kali ini, ia mendapat kecaman dari Garda Satwa Foundation terkait video Youtube-nya yang berjudul “PERTAMA KALI MAKAN GURITA Hidup! Mukbang KOREA tersiksa!”.

Video yang tayang pada Kamis (22/8) lalu, memperlihatkan Ricis tengah menyantap gurita mentah tanpa dipotong dan langsung disantap. Di Korea sendiri, hidangan gurita hidup dinamakan sannakji. Namun hidangan ini berbeda dengan apa yang dimakan Ria Ricis. Selain itu, ukurannya lebih besar jika dibanding gurita yang menjadi tren makanan di Korea Selatan.

Terkait hal tersebut, Ria Ricis telah memberikan klarifikasi melalui unggahan di Instagram Story-nya. Sayangnya, klarifikasi dari Ria Ricis dirasa masih belum cukup.

“Klarifikasi dari story @riaricis1795 tidak seperti yang kami inginkan. Jika memang Gurita yang dia makan sudah mati, mengapa dia jadikan judul videonya “Makan Gurita Hidup”? Biar apa? Jika memang gurita mati yang dimakan, tulislah apa adanya,” tulis Garda Satwa Indonesia melalui unggahan di Instagram pada Sabtu (31/8).

Terlepas dari gurita yang dimakan Ricis masih hidup atau tidak, sannakji sendiri merupakan hidangan eksotis Korea yang kerap diincar wisatawan asing saat berkunjung ke negara ini. Dikutip dari Koreantimes.co.kr, beberapa tahun belakangan ini makan sannakji menjadi tren dikalangan turis asing yang datang ke Korea Selatan sebagai sebuah pengalaman wisata penuh tantangan.

Bagi yang sudah pernah mencoba, mengklaim jika memakan gurita hidup ini punya rasa yang enak. Akan tetapi, sulit untuk membayangkan bagaimana mereka masih bergerak kesakitan di dalam mulut. Belum lagi ada kemungkinan. saat menelan gurita ini, ada risiko tentakelnya bisa membuat Anda tersedak.

Organisasi pecinta hewan PETA, bahkan mengklaim jika memakan gurita hidup-hidup merupakan praktik ‘bar-bar.’ Pada September 2016 silam, investigator PETA masuk ke sebuah restoran di Los Angeles dan membuat film tentang cara koki restoran menyiksa dan menyajikan seekor gurita hidup.

Dalam video tersebut, digambarkan bahwa koki restoran memotong tentakel gurita dalam keadaan hidup. Karena hanya menyajikan satu porsi, hanya dua tentakel yang dibutuhkan. Kemudian, koki memotong dua tentakel gurita hidup dan mengirisnya kecil-kecil. Sementara itu, gurita yang kehilangan dua tentakelnya dibiarkan di atas papan pemotong.

Saat ada pesanan baru, dua tentakel lagi dipotong. Ketika tentakelnya habis, sisa kepalanya juga tak luput dari ‘siksaan.’ Organ dalamnya dikeluarkan dengan cara dibalik. Dan gurita ini pun dibiarkan mati dengan sendirinya.
“Gurita yang dipotong hidup-hidup itu merasakan kesakitan setiap kali pemotongan dilakukan,” kata ahli cephalopoda Dr. Jennifer Mather kepada PETA, dikutip dari Metro.

Dalam video tersebut, tak cuma digambarkan soal kekejaman pada gurita. Hewan laut lainnya pun mengalami penyiksaan serupa. Seperti udang dan lobster yang juga disajikan kepada pelanggan saat tubuhnya masih hidup dan bisa bergerak.

Ahli hewan invertebrata Dr Jaren G. Horsley mengatakan, bahwa lobster akan merasakan sakit saat dipotong dan dibuka. Dan lobster akan merasakan paling sakit saat sistem sarafnya dihancurkan. Melihat penyiksaan tersebut, PETA mengimbau pemerintah Amerika untuk membuat sebuah aturan yang melarang mutilasi hewan, disiapkan, dan disajikan hidup-hidup.

PETA bahkan menggalang tanda tangan untuk mendapat persetujuan ini. Sejumlah orang dari New York, California, dan Eropa, terhitung ikut menandatangani petisi ini.

Untuk melihat video lengkapnya dapat ditonton pada link di bawah ini.(YAN/INI Network)

Garda Satwa Foundation Kecam Ria Ricis Karena Memakan Gurita Hidup

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here